
Pesawat cenderung dianggap menjadi moda transportasi paling aman karena beberapa alasan seperti tingkat kecelakaan yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan transportasi lainnya, pilot yang berpengalaman, menggunakan teknologi canggih, mesin canggih, dan sistem pendeteksi tabrakan yang mumpuni.
Hal ini juga dibuktikan dengan data dari International Air Transport Association (IATA) yang menyatakan bahwa kecelakaan pesawat terjadi satu kali pada 5,4 juta penerbangan. Oleh karena itu, pesawat disebut sebagai moda transportasi paling aman karena memiliki tingkat keselamatan yang amat tinggi.
Namun sekalinya pesawat mengalami kecelakaan, tingkat fatalitasnya cukup tinggi karena jumlah penumpang yang diangkut lebih banyak dari jumlah transportasi lain. Tetapi, hal ini tergantung dengan tingkat kerusakaan akibat kecelakaan tersebut.
Pada awal perkembangan pesawat terbang, transportasi ini memiliki tingkat kecelakaan yang sangat tinggi.
Bahkan, menurut laporan “Statistical Summary of Commercial Jet Airplane Accidents” yang dirilis oleh Boeing, frekuensi kecelakaan pesawat terbang pada 1960 mencapai lebih dari 30 kecelakaan per satu juta keberangkatan.
Dua dekade kemudian, tingkat kecelakaan pesawat terbang mulai mengalami penurunan yang signifikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang lebih canggih.
Namun, ini tidak berarti bahwa transportasi udara sepenuhnya bebas dari risiko atau masalah yang dapat membahayakan penumpangnya.
Berikut adalah jenis pesawat yang paling sering mengalami kecelakaan sepanjang sejarah yang dikutip dari laporan Statistical Summary of Commercial Jet Airplane Accidents yang dirilis oleh Boeing berdasarkan hull loss atau kerusakan total.