
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi digital RI masih tumbuh pesat. Transaksi ekonomi keuangan digital ini didukung sistem pembayaran yang aman, lancar dan andal.
Perry menjelaskan dari sisi sistem pembayaran, nilai transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) meningkat 9,82% secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp 14.969,37 triliun. Sementara itu, dari sisi pembayaran ritel volume BI FAST tumbuh tinggi 69,9% yoy atau mencapai 338,61 juta transaksi.
“Transaksi digital banking tumbuh 40,1% yoy menjadi 2,04 miliar transaksi, sementara transaksi uang elektronik tumbuh 33,4% yoy 1,44 miliar transaksi” jelas Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, 18 Desember 2024.
Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran QRIS yang tumbuh 186% yoy menjadi 689,07 juta transaksi. Adapun jumlah pengguna QRIS hingga November 2024 telah mencapai 55,02 juta dan jumlah merchant mencapai 35,1 juta, yang mana sebagian besar adalah merchant UMKM.
Sementara pembayaran kartu ATM debit kembali mencatatkan penurunan dua digit atau mencapai 11,4% yoy menjadi 562,75 juta transaksi, Sementara itu transaksi kartu kredit tumbuh 21,1% capai 41,15 juta transaksi.
“Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal tumbuh 11,90% yoy jadi 1.105,8 triliun,” terang Perry.