
Di balik dunia rempah-rempah, ada satu komoditas yang diam-diam mulai menarik perhatian pasar global, biji adas. Meski tidak setenar lada atau kayu manis, biji adas Indonesia telah menunjukkan tren ekspor yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir.
Biji adas (Foeniculum vulgare) adalah rempah yang berasal dari tanaman adas, dengan bentuk kecil menyerupai biji jintan dan aroma khas yang manis serta segar. Secara tradisional, biji adas banyak digunakan dalam kuliner India, Timur Tengah, dan Asia, baik sebagai bumbu dapur maupun bahan dalam minuman herbal.
Selain itu, biji adas juga terkenal karena manfaat kesehatannya. Dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional China, biji adas digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan, mengurangi perut kembung, serta meningkatkan kesehatan sistem pernapasan. Industri farmasi dan kesehatan modern juga semakin tertarik pada biji adas, terutama karena kandungan antioksidan dan sifat antiinflamasi alaminya.
Salah satu alasan utama biji adas RI diminati adalah kualitasnya yang lebih unggul dibandingkan beberapa negara lain. Faktor lingkungan, seperti tanah vulkanik yang subur dan iklim tropis, membuat kandungan minyak esensial dalam biji adas Indonesia lebih tinggi, sehingga lebih beraroma dan berkhasiat. Selain itu, proses panen dan pengolahan yang semakin modern membuat biji adas Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional.