Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa harus mengubur mimpinya melaju ke Olimpiade Paris 2024 setelah tersingkir di perempat final nomor lempar putri.
Jalan nya permainan
Diana mulai dominan, namun Lisa Barbelin dari tuan rumah akhirnya unggul dalam pertandingan di Esplanades des Invalides. Diana memimpin sebentar, tapi Barbelin menang dengan skor 27-28.
Namun, babak kedua menunjukkan persaingan ketat. Diananda kembali mencetak 28 poin dengan tembakan reguler di nomor 9 dan 10.
Sayangnya Barbelin juga terkesan terlalu kuat menyamai angka Diana yang berusia 28 tahun sehingga set ini berakhir imbang. Pada set ketiga, Diana kehilangan kendali saat anak panah pertamanya mengenai angka 8.
Dua anak panah berturut-turut mencapai angka 10, set kembali berakhir imbang 28 kali. Barbelin juga mencapai angka yang sulit. Diana mendapat nilai 9 secara kontroversial.
Sementara itu, Barbelin yang tampil penuh determinasi berhasil meraih poin serupa dengan melakukan pemberhentian keempat di poin berikutnya dengan 27 poin. Pada ronde krusial kelima, Diananda menunjukkan performa terbaiknya dengan dua kali mencetak 10 poin sempurna.
Namun, momen kritis datang ketika anak panah terakhirnya meleset dari sasaran, hanya mengenai angka 5. Kesalahan ini berakibat fatal karena Barbelin berhasil mencetak 28 poin dari 9, 10 dan 9, yang berarti pertandingan akan dilanjutkan ke babak playoff.
Pada game penentuan, hal menakutkan terjadi ketika Diana hanya mampu mencetak 8 poin. Sebaliknya, Barbelin dengan lebih percaya diri berhasil mencetak 10 poin sehingga berhasil meraih kemenangan dan lolos ke babak semifinal.
Kemenangan ini sungguh disayangkan mengingat potensi kemenangan yang besar. Meski demikian, perjuangan Diananda Choirunisa tetap patut diapresiasi.
Selain itu, prestasi Diananda Choirunisa di Olimpiade Paris 2024 juga bersejarah karena merupakan prestasi terbaik Indonesia di cabang panahan Olimpiade putri sejak babak penyisihan diperkenalkan di Barcelona 1992.