Jokowi: 19 Negara Lakukan Restriksi Dagang

Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024, di Monumen Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini ada 19 negara yang sudah melakukan restriksi perdagangan. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian dunia yang masih belum pulih.

Jokowi mengatakan ekonomi global masih tumbuh lambat di kisaran 2,6% – 2,7%, inflasi juga menghantui banyak negara dengan perkiraan 5,9%.

Belum lagi perang dagang dan perang konvensional yang masih terus berlangsung yang membuat banyak negara melakukan restriksi perdagangan.

“Ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat Negara-Negara terus kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 Negara yang melakukannya, semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu,” kata Jokowi di Trade Expo ke – 39, di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (9/10/2024).

Di sisi lain, lanjut Jokowi mengatakan sudah banyak negara yang khawatir terkait overproduksi China di China. Negara-negara itu khawatir barang impor China membanjiri pasarnya.

“Banyak Negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya, dari masuknya produk import dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah,” kata Jokowi.

Sehingga menurut Jokowi Indonesia yang memiliki penduduk terbesar ke – 4 di dunia atau mencapai 280 juta jiwa harus melindungi pasar domestik.

“Agar kita mampu menguasai pasar di dalam Negeri dan juga terus merambah secara luas di Pasar Luar Negeri,” katanya.

Eks Gubernur Jakarta ini juga bicara mengenai mengenai peluang yang bisa didapatkan dari kondisi restriksi dagang. Sehingga ia berpesan cara pemasaran yang dilakukan harus dilakukan dengan cara yang tidak biasa, supaya bisa memanfaatkan momentum mendorong pertumbuhan ekspor.

“Pemasaran juga Jangan selalu dengan cara-cara konvensional, sekarang sudah era digital. Kita harus masuk secara masif ke arah sana untuk memasarkan produk-produk Negara kita Indonesia. Saat banyak Negara melakukan restriksi akibat perang dagang, menurut saya di situ ada peluang, saat negara inflasi tinggi menurut saya di sana juga ada peluang,” katanya.

https://cambodianyouth.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*