KBRI Beijing gelar resepsi diplomatik di Mongolia, 11 orang WNI hadir

KBRI Beijing gelar resepsi diplomatik di Mongolia, 11 orang WNI hadir

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun menyampaikan pidato dalam resepsi diplomatik di Ulan Batar, Selasa (10/12/2024) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing menggelar resepsi diplomatik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Ulan Bator, Mongolia yang dihadiri pejabat pemerintahan, korps diplomatik negara sahabat dan 11 orang Warga Negara Indonesia (WNI).

“Ketika kami menyelenggarakan acara ini lima tahun lalu, hanya ada satu orang Indonesia yang hadir di Ulan Bator, Sekarang, kita memiliki lebih dari 10 orang, jadi ini adalah salah satu pencapaian, tepuk tangan meriah,” kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Djauhari Oratmangun dalam resepsi diplomatik di Ulan Bator, Selasa.

Selain para WNI, total ada sekitar 50 orang yang menghadiri jamuan tersebut, termasuk Anggota Khural Agung Negara Mongolia/Ketua Kelompok Parlemen Mongolia-Indonesia Lkhagvasürengiin Soronzonbold dan para duta besar negara sahabat.

“Pada 20 Oktober 2024, Indonesia dengan bangga menyambut Presiden dan Wakil Presiden kita yang baru dilantik, Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka. Pemerintahan baru berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi7-8 persen dalam waktu lima tahun dan mengentaskan kemiskinan,” ungkap Dubes Djauhari.

Bidang prioritas meliputi industri hilir, energi hijau, pertanian dan perikanan.

“Kemarin, saya mendapat kehormatan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Battsetseg Batmunkh di kantornya. Kami berdiskusi secara produktif, yang berfokus pada penguatan hubungan Indonesia dan Mongolia di tingkat bilateral, regional dan multilateral,” tambah Dubes Djauhari.

Indonesia dan Mongolia, ungkap Dubes Djauhari, memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kaya akan sumber daya mineral.

“Kekuatan bersama ini membentuk landasan yang kokoh untuk kolaborasi. Menjajaki bidang kerja sama lain menawarkan peluang yang menarik bagi kedua negara,” ungkap dia.

Tercatat perdagangan antara kedua negara tumbuh sebesar 12,8 persen dari tahun 2022 hingga 2023, mencapai 16,7 juta dolar AS.

“Saya yakin bahwa dengan hubungan bisnis yang lebih kuat, kita dapat lebih meningkatkan angka ini. Sore ini, saya telah bertemu dengan Presiden Kamar Dagang dan Industri Mongolia. Kami membahas rencana untuk menyelenggarakan forum bisnis di Mongolia dan Indonesia dalam waktu dekat,” jelas Dubes Djauhari.

Dubes Djauhari menyatakan menjadi tanggung jawab bersama untuk mewujudkan komitmen tersebut yaitu menyalurkan jaringan dan peluang ini untuk memastikan manfaat bersama bagi rakyat.

“Indonesia dan Mongolia memiliki kemitraan yang kuat dalam isu-isu global dan regional, termasuk perdamaian dan keamanan. Pasukan penjaga perdamaian kita telah bertugas berdampingan dalam misi-misi PBB, yang mencerminkan komitmen bersama kita terhadap stabilitas internasional,” kata Dubes Djauhari.

Sebagai sesama negara berkembang, tambah Dubes Djauhari, Indonesia dan Mongolia harus terus bekerja sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*