
Teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) mulai terlihat menggantikan pekerjaan manusia. Salah satunya tampak pada agen properti yang menjadi mediator jual-beli rumah di Amerika Serikat (AS).
Perusahaan properti bernama Serhant telah mengembangkan sistem bernama Simple yang berfungsi untuk melakukan otomatisasi prosedur penjualan. Biasanya, tugas ini menyita 60% waktu agen properti dalam pekerjaan mereka.
CEO Serhant, Ryan Serhant, menjelaskan AI di industri properti sudah mulai berkembang. Bukan lagi soal akses informasi, namun mengarah pada pembangunan hubungan yang mendalam.
Efisiensi waktu jadi dampak positif penggunaan AI pada bidang properti. Banyak pekerjaan berulang yang bisa diotomatisasi, sehingga klien mendapatkan informasi dan perhatian yang konsisten dan stabil dari agen AI.
“Produk yang dijual tidak lagi hanya keahlian. Namun perhatian pada keahlian,” ucapnya dikutip dari CNBC Internasional, Senin (7/10/2024).
Kendati demikian, Serhant mengatakan agen manusia masih diperlukan untuk hal-hal yang lebih interpersonal, misalnya memberikan perhatian yang lebih intens kepada klien satu per satu.
Serhant memastikan AI tidak akan menggantikan manusia, ketakutan yang diungkapkan banyak pihak beberapa waktu terakhir. Namun akan ada banyak efek yang lebih baik bagi agen yang menggunakan AI.
Ia mengatakan AI diperlukan bagi agen untuk memudahkan pekerjaan mereka. Selain itu, dengan bantuan AI, agen bisa memperkuat hubungan dengan klien.
Persaingan antara perusahaan besar dan kecil juga diklaim akan jauh lebih seimbang. Akses akan lebih mudah terbuka pada data pasar dan wawasan penjualan secara real time.
“Ada faktor kepercayaan pada penjualan. Bukan soal siapa yang terbaik, namun siapa yang paling kuat,” ujar Serhant.
Di sisi masyarakat, bagi pembeli dan penjual rumah, juga diuntungkan dengan penggunaan AI. Sebab, informasi yang dibutuhkan akan didapat dengan lebih mudah dan cepat.�