Ledakan Bom Guncang Pakistan, Diplomat RI Jadi Sasaran

Personel keamanan memeriksa lokasi ledakan bom di luar kantor kandidat independen di distrik Pishin, sekitar 50 kilometer (30 mil) dari Quetta pada 7 Februari 2024, menjelang pemilu nasional Pakistan. Setidaknya 22 orang tewas pada 7 Februari dalam dua ledakan bom terpisah di luar kantor kandidat pemilu di barat daya Pakistan, kata para pejabat, menjelang pemilu yang diwarnai kekerasan dan tuduhan kecurangan dalam pemilu. (Photo by Banaras KHAN / AFP)
Foto: Ilustrasi bom Pakistan (AFP/BANARAS KHAN)

Sebuah bom pinggir jalan meledak di Pakistan, akhir pekan kemarin. Ini menewaskan seorang polisi dan melukai tiga lainnya pada hari Minggu.

Bom meledak saat petugas sedang mengawal konvoi diplomat asing melewati kota Malam Jaba, di distrik Swat ke Islamabad. Salah satu diplomat dalam konvoi tersebut berasal dari Indonesia.

“Seorang polisi meninggal karena luka-lukanya sementara tiga lainnya terluka,” kata petugas polisi distrik Swat Zahidullah Khan, menjelaskan tipe bom yang meledak adalah rakitan (IED), sebagaimana dimuat AFP, Senin (23/9/2024).

“Para diplomat bepergian dalam konvoi polisi, dan kendaraan polisi yang memimpin terkena dampak,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada diplomat yang terluka.

Selain Indonesia, diplomat lain yang ada dalam konvoi antara lain Ethiopia, Portugal, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, Zimbabwe, Rwanda, Turkmenistan, Vietnam, Iran, Rusia, dan Tajikistan. Konvoi diplomat diselenggarakan oleh Islamabad dan Kamar Dagang Swat untuk mempromosikan industri lokal di kawasan itu, termasuk kerajinan tangan dan batu permata.

“Tindakan seperti itu tidak akan menghalangi Pakistan dari komitmennya terhadap perang melawan terorisme,” kata pejabat polisi senior Pakistan lain, Muhammad Ali Khan Gandapur.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Islamabad membenarkan duta besar mereka menjadi salah satu penumpang konvoi. Dikatakan pula bahwa kendaraan petugas tiba-tiba menabrak rajau dalam perrjalanan menuju sebuah hotel.

“Sebuah kendaraan pengawal menabrak ranjau. Beberapa polisi terluka, diplomat tidak terluka,” kata kedutaan di Telegram.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun biasanya aksi kekerasan di Pakistan akan terkait kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompok yang terpisah dari Taliban Afghanistan tetapi memiliki ideologi yang sama.

Swat adalah lembah pegunungan yang tertutup salju yang dibelah oleh air berwarna biru kehijauan. Ini merupakan salah satu tempat wisata paling terkenal di Pakistan tetapi reputasinya memiliki sisi gelap.

Pada tahun 2012, Malala Yousafzai ditembak di kepala oleh TTP saat berkampanye sebagai siswi sekolah untuk pendidikan. Aktivisme yang kemudian membuatnya mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Pakistan telah menyaksikan peningkatan serangan yang dramatis sejak Taliban menguasai Kabul pada tahun 2021. Islamabad mengatakan serangan semacam itu dilancarkan dari negara tetangga Afghanistan, yang dibantah oleh otoritas Taliban.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*