Bye Tesla & BYD, Mobil Jepang Ini Jadi Incaran Baru

Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan tiga model penyegaran sekaligus di Indonesia International Motor Show (IIMS), Kamis (13/2). Dua di antaranya adalah produk elektrifikasi, yaitu Camry Hybrid dan Corolla Cross terbaru. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Mobil hibrida bensin-listrik milik pabrikan Jepang, yakni Toyota, tengah mengalami permintaan tinggi. Dilansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, bahkan susah dicari.

Tingginya permintaan juga sampai menyebabkan kekurangan suku cadang dan waktu tunggu yang lebih lama bagi para pembeli. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh empat orang yang mengetahui situasi tersebut.

Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida.

Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan manajemen menyatakan akan terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.

“Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Minggu (20/4/2025).

Berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.

Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.

Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.

Keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama akibat tingginya permintaan. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.

Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.

Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.

Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.

Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.

Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.

Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.

Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.

Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.

Menkeu pastikan gaji dosen dan beasiswa tetap jadi prioritas

Menkeu pastikan gaji dosen dan beasiswa tetap jadi prioritas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan gaji dosen serta beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa tetap menjadi prioritas dan tak terdampak kebijakan efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L).

Hal itu ia sampaikan dalam Taklimat Media di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) di Jakarta, Selasa.

“Semua K/L harus melakukan efisiensi, termasuk Kemendiktisaintek. Mereka juga melakukan reorganisasi dari belanja-belanja yang terkena efisiensi. Tapi, pembiayaan seperti gaji, termasuk tunjangan kinerja dan profesi, dan pemberian beasiswa untuk mahasiswa dan pelajar itu tetap diprioritaskan,” kata Sri Mulyani.

Saat ini, pihaknya bersama Kemendiksaintek tengah menghitung restrukturisasi anggaran sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam proses ini, ia menjamin program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat akan tetap menerima prioritas anggaran.

“Kami sekarang dengan Mendiktisaintek sedang menghitung. Tupoksi pentingnya tak boleh dikorbankan,” tegas Sri Mulyani.

Sementara bila ada anggaran Kemendiktisaintek yang masih kekurangan, proses yang berlaku adalah Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengirim surat kepada Menkeu untuk mengajukan tambahan anggaran.

“Itu proses yang biasanya kami lakukan dan akan kami terus kelola dengan baik,” tuturnya.

Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2025 untuk mengatasi masalah kesenjangan komponen penghasilan dosen ASN.

Salah satu perubahan utama dalam Perpres itu adalah dosen PTN satuan kerja (satker), PTN badan layanan umum (BLU) yang belum menerima remunerasi, dan lembaga layanan (LL) Dikti di bawah Kemendiktisaintek menerima tambahan fasilitas tukin.

Besaran tukin diperoleh dari selisih nilai tukin pada kelas jabatan dengan nilai tunjangan profesi sesuai jenjang.

kera4d

Analis imbau aset ‘safe haven’ 30 persen di tengah tensi global

Analis imbau aset ‘safe haven’ 30 persen di tengah tensi global

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong merekomendasikan masyarakat ataupun investor untuk mengalokasikan investasi ke aset safe haven dengan porsi sebesar 30 persen dari total portofolionya, di tengah terus berlangsungnya tensi ekonomi dan geopolitik global.

Menurutnya, perlu untuk mengurangi investasi pada aset berisiko, serta untuk menaikkan dana tunai (cash) atau setara.

“Diversifikasi dengan menaikkan porsi safe haven paling tidak 30 persen, kurangi aset beresiko dan naikkan juga cash atau setara,” ujar Lukman saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

Selain emas, Ia merekomendasikan aset investasi safe haven lain yang dapat menjadi pilihan, diantaranya adalah mata uang Yen Jepang (JPY) dan Franc Swiss (CHF).

“Safe haven masih menjadi pilihan, selain emas adalah mata uang Yen Jepang dan Franc Swiss,” ujar Lukman.

Ia menyebut, tingginya permintaan (demand) terhadap instrumen emas saat ini kebanyakan hanya karena ikut-ikutan alias Fear of Missing Out (FOMO), bukan karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi.

“Dan memang harga emas yg tinggi masih akan terus naik, hal ini yang memicu permintaan. Jadi belum karena kesadaran investasi masyarakat,” ujar Lukman.

Menurutnya, emas menjadi aset investasi yang menarik saat ini seiring dengan kenaikannya yang signifikan sekitar 39,41 persen selama satu tahun terakhir atau mengungguli aset berisiko.

“Emas sebenarnya adalah investasi jaga nilai safe haven, namun dengan kenaikan setahun terakhir yang mengungguli aset beresiko, semakin menjadi aset yang menarik untuk investasi,” ujar Lukman.

Menurutnya, wajar apabila saat ini permintaan terhadap instrumen emas tinggi seiring mulai mengikisnya kepercayaan investor terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) akibat kebijakan- kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump.

“Wajar, investor pada berbondong-bondong mengalihkan aset ke emas, terlebih setelah Trump dengan kebijakan-kebijakan kontroversi mengikis kepercayaan investor pada dolar AS,” ujar Lukman.

Data perdagangan Kamis (17/04) pukul 16.20 WIB, harga emas global berada di level 3.337,46 dolar AS per troy ounce, atau menurun 8,94 poin atau 0,27 persen pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia pada Kamis (17/4) pagi, mengalami lonjakan sebesar Rp32.000, dari angka awal Rp1.943.000 menjadi Rp1.975.000 per gram.

https://donatodipoce.net/

Ekonom: Emas jadi “safe haven” andalan karena akses yang lebih mudah

Ekonom: Emas jadi "safe haven" andalan karena akses yang lebih mudah

Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto mengatakan, emas menjadi aset safe haven andalan yang dipilih investor di tengah ketidakpastian global karena akses yang lebih mudah dan familiar dibandingkan safe haven�lain seperti mata uang asing.

Dalam hal ini, ia menambahkan bahwa investor ritel dalam kategori masyarakat kelas menengah pun lebih mudah untuk mengakses instrumen emas apabila mereka memiliki tabungan “dingin”.

“Emas memang dari dulu sudah menjadi safe haven dan salah satu yang istilahnya memang mudah ‘dicerna’ dalam konteks investasi dibandingkan antarmata uang yang lebih sophisticated,” kata Eko dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis.

Di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Eko mencatat adanya pergeseran investor global yang mulai beralih tidak hanya pada instrumen emas sebagai safe haven tetapi juga mata uang di luar dolar AS seperti euro, franc Swiss, dan yen Jepang.

Pasar saham AS ikut anjlok setelah Trump melancarkan serangan tarif ke berbagai negara terutama kepada China. Anjloknya pasar saham rupanya tidak serta-merta menghijaukan pasar obligasi AS. Di sisi lain, indeks dolar AS juga berada dalam tekanan bahkan menurun di bawah level 100.

“Investor menilai tingkat risiko dari ekonomi AS yang meningkat sehingga kemudian mereka meminta imbal hasil yang lebih tinggi untuk obligasi AS terutama yang tenornya jangka pendek,” kata Eko.

Menurut pandangan Eko, respon investor yang memilih untuk tidak memindahkan dananya ke obligasi AS dan dolar AS cukup rasional karena mereka juga mempertimbangkan risiko-risiko dari kebijakan tarif Trump. Respon investor ini juga menunjukkan bahwa aset-aset AS tidak selalu menjadi center atau pusat.

“Daripada mereka (investor) mungkin kehilangan atau mengalami kerugian investasi, ya sudah mereka kemudian memilih mata uang yang lebih stabil,” kata Eko.

Namun ketika berbicara soal investasi valuta asing, Eko mengingatkan bahwa investor harus cermat melihat dalam jangka waktu pendek apalagi karena pasar uang sangat volatile.

“Kalau misalkan emas itu kan untuk kebutuhan jangka menengah. Kalau orang mau uangnya tidak segera digunakan, emas menjadi pilihan. Tapi kalau yang sangat likuid seperti ini tentu hitung-hitungan risiko dan nature daripada bentuk aset yang dipilih itu penting,” kata dia.

Senada dengan Eko, Ekonom Senior Indef Iman Sugema tidak merekomendasikan untuk investasi mata uang asing sebab situasi global sangat mudah berubah karena dampak dari perang tarif Trump.

Namun, ia juga melihat dinamika “perebutan” kekuatan mata uang untuk menjadi mata uang perdagangan dunia yang mungkin semakin cepat dengan adanya perang dagang yang dilancarkan AS.

“Kita memang harus lebih bijaksana terutama untuk investasi. Don’t be lagging behind, jangan berada di belakang, kita harus selalu di depan. Dan kalau untuk selalu di depan kan kita agak-agak susah. Kira-kira apa? Ya ini ke fundamental saja. Kalau Anda misalkan tidak perlu amat bermain exchange rate, ya sudah aset-aset yang biasa saja tidak usah yang terlalu volatile,” kata Iman.

https://calgaryelectioncandidates.com/

Bhayangkara tumbang lawan Bank Sumsel

Bhayangkara tumbang lawan Bank Sumsel

Juara bertahan Jakarta Bhayangkara Presisi tumbang saat melawan Palembang Bank SumselBabel pada laga penutup hari ketiga seri pertama final four PLN Mobile Proliga 2025 di GOR Jayabaya Kediri, Jawa Timur.

Jakarta Bhayangkara Presisi dipaksa bermain lima set dan harus menyerah 2-3 (25-21, 19-25, 25-21, 18-25, 16-18) oleh Palembang Bank SumselBabel dalam pertandingan Sabtu (19/4) malam.

Laga kedua tim itu berlangsung seru dan ketat sepanjang lima set tersebut. Kedua tim menampilkan permainan berimbang.

Pada set pertama Bhayangkara mendominasi pengumpulan poin. Set pertama itu disudahi sang juara bertahan dengan 25-21.

Pada set kedua, giliran Sigit Ardian dan kawan-kawan mendominasi pengumpulan angka. Tim besutan Iwan Dedi Setyawan menang 25-13.

Setelah imbang 1-1, laga berlangsung makin seru. Kedua tim menunjukkan permainan yang sangat berimbang. Namun, Bhayangkara menyelesaikan set itu dengan kemenangan 25-21.

Pada set keempat, Bank Sumsel yang menjadi tim terakhir yang lolos ke final four menunjukkan performa yang meningkat. Pada set ini, Jordan Susanto melakukan servis ace hingga enam kali sehingga membuat tim asal Palembang itu unggul 25-18, sehingga laga memasuki set kelima.

Pada set penentuan ini, Bank Sumsel melaju dalam pengumpulan poin hingga 10-7. Akan tetapi, tim asuhan Reidel Toiran itu mampu menyamakan skor menjadi 12-12. Lalu kedua tim berbagi angka sama dari 14-14, 15-15, 16-16 dan ditutup 18-16 oleh Bank Sumsel.

Asisten pelatih Bank Sumsel Memet Tarmedi mengaku senang timnya bisa memetik kemenangan.

Menurutnya, timnya bisa menang karena bisa menjaga ritme selama laga itu.

“Kemenangan ini adalah hasil dari evaluasi pada pertandingan melawan LavAni,” kata Memet.

Sementara itu, Pelatih Bhayangkara Reidel Toiran mengatakan kekalahan tim asuhannya nantinya akan dievaluasi.

“Kita akan pelajari apa yang menyebabkan kekalahan ini,” ujar pelatih asal Kuba itu.

https://agenciadenoticiascr.com/

Terungkap! RI Jadi Salah Satu Negara Pertama yang Nego Dagang ke AS

Perkembangan Terkini Negoisasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia - Amerika Serikat. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang secara aktif memulai negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS). Ini dilakukan menyusul kebijakan tarif baru yang diberlakukan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Airlangga menyampaikan, delegasi RI telah bertemu langsung dengan pejabat tinggi AS, termasuk US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce untuk membahas dampak tarif tersebut terhadap produk ekspor unggulan Indonesia.

“Indonesia menjadi salah satu negara yang paling awal diterima untuk melakukan negosiasi. Negara lain seperti Jepang, Vietnam, dan Italia juga sudah memulai pembahasan, tetapi Indonesia termasuk yang bergerak cepat,” ujar Airlangga usai kunjungannya ke Washington DC.

Langkah cepat ini ditempuh karena sejumlah produk ekspor RI seperti tekstil, garmen, alas kaki, furniture, hingga udang dikenakan tarif tambahan sebesar 10%, di luar tarif dasar yang sebelumnya sudah berada di kisaran 10%-37%. Artinya, total bea masuk untuk produk Indonesia ke AS kini bisa mencapai hingga 47%, menjadikannya tidak kompetitif dibanding produk serupa dari negara pesaing di ASEAN dan Asia lainnya.

Airlangga menambahkan, perundingan ini disepakati akan diselesaikan dalam waktu 60 hari. Adapun ia bilang telah juga ditetapkannya kerangka kerja dan format kesepakatan sebagai dasar kemitraan dagang dan investasi ke depan.

“Indonesia mendorong agar kerja sama ini tetap bersifat business-to-business dan mengutamakan prinsip keadilan dalam perdagangan,” tegasnya.

Pemerintah Target Pengolahan LPG Baru RI Beroperasi Akhir Tahun 2025

Jelang Idul Adha 2024, PT Pertamina Patra Niaga Siap Tambah Pasokan BBM Solar dan LPG. (Dok. PT Pertamina Patra Niaga)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan dua tambahan unit Liquefied Petroleum Gas (LPG) plant atau fasilitas pengolahan LPG dapat terbangun pada akhir tahun ini.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto membeberkan bahwa dua LPG Plant tersebut nantinya akan dibangun di Wilayah Kerja Jambi Merang dan Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ). Adapun, keduanya merupakan WK yang dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

“Pak Menteri sudah menandatangani alokasi dan harga gasnya. Tujuh bulan dari sekarang insya Allah bisa onstream juga LPG plant nya, itu akan menambah produksi LPG dalam negara juga,” kata Djoko ditemui di Jambi, dikutip Kamis (17/4/2025).

Menurut Djoko, WK Jambi Merang nantinya akan mempunyai kapasitas produksi LPG sebesar 200 metrik ton per hari, sementara untuk lapangan di WK ONWJ mencapai 180 metrik ton per hari.

“LPG dari Jambi Merang, lapangan gas Jambi Merang nanti produksinya bisa 200 metric ton per hari. Sebelum itu juga nanti ada di ONWJ di Jawa Barat, juga sama kapasitasnya sekitar 180 metric ton per hari,” ujar Djoko.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan rencana pengembangan lapangan gas yang mempunyai kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4) bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor LPG yang cukup besar.

“Kita sedang berjalan itu termasuk yang kita bahas bersama pak menteri, kita matangkan, untuk nantinya itu arahnya ke LPG,” kata Dadan ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (25/10/2024).

Dadan membeberkan bahwa dari kebutuhan LPG nasional sebesar 8,3 juta ton, kemampuan produksi dalam negeri hanya sebesar 1,9 juta ton. Karena itu, pemerintah mendorong pengembangan hilirisasi LPG di dalam negeri dapat digencarkan.

“Kan kita impornya sangat besar di dalam negeri produksinya hanya 1,9 juta ton kalau tidak salah, padahal konsumsinya kan 8,3 juta ton lebih tuh setahun, sisanya impor,” katanya.

Menurut Dadan, potensi C3 dan C4 di Indonesia sejatinya dapat diambil langsung dari lapangan gas. Namun, LPG juga bisa dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses pengilangan.

Sah! Prabowo Rilis Aturan Baru Royalti Nikel Cs, Berlaku 26 April 2025

A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad

Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan peraturan baru terkait perubahan besaran royalti mineral dan batu bara pada 11 April 2025.

Aturan baru ini yaitu Peraturan Pemerintah (PP) No.19 tahun 2025 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Berdasarkan Pasal 11 PP No.19 tahun 2025 ini, Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku setelah 15 hari terhitung sejak tanggal diundangkan. PP ini diundangkan pada tanggal yang sama dengan penetapan oleh Presiden Prabowo, yakni 11 April 2025.

Artinya, Peraturan Pemerintah ini berlaku efektif per 26 April 2025.

Peraturan Pemerintah ini dibuat dengan menimbang, “a. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas tenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Energi dan Summer Daya Mineral sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2022 tentang Jens dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM, perlu mengatur kembali Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM.”

Pada Pasal 1 disebutkan bahwa (1) Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian ESDM berasal dari penerimaan:

a. Pemanfaatan sumber daya alam

b. Pelayanan bidang energi dan sumber daya mineral

c. Penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan tugas dan fungsi

d. Denda administratif

e. Penempatan jaminan bidang energi dan sumber daya mineral.

Pada Pasal 3 disebutkan bahwa:

(1) Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi, Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi, dan Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian yang melakukan Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara dapat diberikan perlakuan tertentu berupa pengenaan iuran produksi/royalti sebesar 0%, terhadap volume batu bara dengan mempertimbangkan kemandirian energi dan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri.

(2) Ketentuan mengenai kegiatan peningkatan nilai tambah batu bara, besaran, persyaratan, dan tata cara pengenaan iuran produksi/royalti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.

(3) Besaran, persyaratan, dan tata cara pengenaan iuran produksi/royalti sebesar 0% sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Berikut daftar royalti terbaru beberapa komoditas pertambangan mineral dan batu bara yang tertuang dalam PP No.19 tahun 2025:

1. Batu Bara

– Batu bara (open pit)

  • Kalori ≤ 4.200 per kg

A. HBA < US$70 per ton (5% dari harga)

B. US$ 70 ≤HBA < US$ 90 per ton (6% dari harga)

C. HBA ≥US$ 90 per ton (9% dari harga)

  • Kalori > 4.200 – 5.200 per kg

A. Harga HBA < US$70 per ton (7% dari harga)

B. US$ 70 ≤ HBA < US$ 90 per ton (8,5% dari harga)

C. HBA ≥ US$ 90 per ton (11,5% dari harga)

  • Kalori > 5.200 per kg

A. Harga HBA < US$70 per ton (9,5% dari harga)

B. US$ 70 ≤ HBA < US$ 90 per ton (11,5% dari harga)

C. HBA ≥ US$ 90 per ton (13,5% dari harga)

– Batu bara (underground)

  • Kalori ≤ 4.200 per kg

A. Harga HBA < US$70 per ton (4% dari harga)

B. US$ 70 ≤ HBA < US$ 90 per ton (5% dari harga)

C. HBA ≥ US$ 90 per ton (7% dari harga)

  • Kalori > 4.200 – 5.200 per kg

A. Harga HBA < US$70 per ton (6% dari harga)

B. US$ 70 ≤ HBA < US$ 90 per ton (7,5% dari harga)

C. HBA ≥ US$ 90 per ton (9,5% dari harga)

  • Kalori > 5.200 per kg

A. Harga HBA < US$70 per ton (8,5% dari harga)

B. US$ 70 ≤ HBA < US$ 90 per ton (10,5% dari harga)

C. HBA ≥ US$ 90 per ton (12,5% dari harga)

2.Nikel

  • Bijih Nikel
  • A. Bijih nikel HMA < US$ 18 per ton (14% dari harga)
  • B. Bijih nikel US$ 18 ≤ HMA < US$ 21 per ton (15% dari harga)
  • C. Bijih nikel US$ 21 ≤ HMA < US$ 24 per ton (16% dari harga)
  • D. Bijih nikel US$ 24 ≤ HMA < US$ 31 per ton (18% dari harga)
  • E. Bijih nikel HMA ≥ US$ 31 per ton (19% dari harga)
  • F. Bijih nikel kadar Ni ≤ 1,5% per ton (2% dari harga)
  • Produk Pemurnian:
  • Nickel pig iron (NPI)
  • A. NPI HMA < US$ 18 per ton (15% dari harga)
  • B. NPI US$ 18 ≤ HMA < US$ 21 per ton (5,5% dari harga)
  • C. NPI US$ 21 ≤ HMA < US$ 24 per ton (6% dari harga)
  • D. NPI US$ 24 ≤ HMA < US$ 31 per ton (6,5% dari harga)
  • E. NPI HMA ≥ US$ 31 per ton (7% dari harga)
  • Nickel Matte
  • A. Nickel mattte HMA < US$ 18 per ton (3,5% dari harga)
  • B. Nickel matte US$ 18 ≤ HMA < US$ 21 per ton (4% dari harga)
  • C. Nickel matte US$ 21 ≤ HMA < US$ 24 per ton (4,5% dari harga)
  • D. Nickel matte US$ 24 ≤ HMA < US$ 31 per ton (5% dari harga)
  • E. Nickel matte HMA ≥ US$ 31 per ton (5,5% dari harga)
  • Ferro Nickel (FeNi)
  • A. FeNi HMA < US$ 18 per ton (4% dari harga)
  • B. Nickel matte US$ 18 ≤ HMA < US$ 21 per ton (4,5% dari harga)
  • C. Nickel matte US$ 21 ≤ HMA < US$ 24 per ton (5% dari harga)
  • D. Nickel matte US$ 24 ≤ HMA < US$ 31 per ton (5,5% dari harga)
  • E. Nickel matte HMA ≥ US$ 31 per ton (6% dari harga)
  • Nickel oksida/hidroksida/MHP/HNC/Sulfida/Kobalt Oksida/Kobalt Hidroksida/Kobalt Sulfida/Krom Oksida/Logam Krom/Mangan Oksida/Magnesium Oksida/Magnesium Sulfat per ton (2% dari harga)
  • Logam Nickel per ton (1,5% dari harga)

3.Tembaga:

Bijih Tembaga

A. Tembaga HMA < US$ 7 per ton (10% dari harga)

B. Tembaga US$ 7 ≤ HMA < US$ 8,5 per ton (13% dari harga)

C. Tembaga US$ 8,5 ≤ HMA < US$ 10 per ton (15% dari harga)

D. Tembaga HMA ≥ US$ 10 per ton (17% dari harga)

Konsentrat Tembaga

A. Tembaga HMA < US$ 7 per ton (7% dari harga)

B. Tembaga US$ 7 ≤ HMA < US$ 8,5 per ton (7,5% dari harga)

C. Tembaga US$ 8,5 ≤ HMA < US$ 10 per ton (8% dari harga)

D. Tembaga HMA ≥ US$ 10 per ton (10% dari harga).

Katoda Tembaga

A. Katoda Tembaga HMA < US$ 7.000 per ton (4% dari harga)

B. Katoda Tembaga US$ 7.000 ≤ HMA < US$ 8.500 per ton (5% dari harga)

C. Katoda Tembaga US$ 8.500 ≤ HMA < US$ 10.000 per ton (6% dari harga)

D. Katoda Tembaga HMA ≥ US$ 10.000 per ton (7% dari harga)

4.Emas

Sebagai produk ikutan dari tembaga:

A. Emas HMA < US$ 1.800 per troy ounce (7% dari harga)

B. Emas US$ 1.800 ≤ HMA < US$ 2.000 per troy ounce (10% dari harga)

C. Emas US$ 2.000 ≤ HMA < US$ 2.200 per troy ounce (11% dari harga)

D. Emas US$ 2.200 ≤ HMA < US$ 2.500 per troy ounce (12% dari harga)

E. Emas US$ 2.500 ≤ HMA < US$ 2.700 per troy ounce (14% dari harga)

F. Emas US$ 2.700 ≤ HMA < US$ 3.000 per troy ounce (15% dari harga)

G. Emas HMA ≥ US$ 3.000 per troy ounce (16% dari harga)

Sebagai ikutan dari konsentrat tembaga:

A. Emas HMA < US$ 1.800 per troy ounce (7% dari harga)

B. Emas US$ 1.800 ≤ HMA < US$ 2.000 per troy ounce (10% dari harga)

C. Emas US$ 2.000 ≤ HMA < US$ 2.200 per troy ounce (11% dari harga)

D. Emas US$ 2.200 ≤ HMA < US$ 2.500 per troy ounce (12% dari harga)

E. Emas US$ 2.500 ≤ HMA < US$ 2.700 per troy ounce (14% dari harga)

F. Emas US$ 2.700 ≤ HMA < US$ 3.000 per troy ounce (15% dari harga)

G. Emas HMA ≥ US$ 3.000 per troy ounce (16% dari harga)

Sebagai olahan dari lumpur anoda:

A. Emas HMA < US$ 1.800 per troy ounce (7% dari harga)

B. Emas US$ 1.800 ≤ HMA < US$ 2.000 per troy ounce (10% dari harga)

C. Emas US$ 2.000 ≤ HMA < US$ 2.200 per troy ounce (11% dari harga)

D. Emas US$ 2.200 ≤ HMA < US$ 2.500 per troy ounce (12% dari harga)

E. Emas US$ 2.500 ≤ HMA < US$ 2.700 per troy ounce (14% dari harga)

F. Emas US$ 2.700 ≤ HMA < US$ 3.000 per troy ounce (15% dari harga)

G. Emas HMA ≥ US$ 3.000 per troy ounce (16% dari harga)

Emas Primer (sebagai logam utama):

A. Emas HMA < US$ 1.800 per troy ounce (7% dari harga)

B. Emas US$ 1.800 ≤ HMA < US$ 2.000 per troy ounce (10% dari harga)

C. Emas US$ 2.000 ≤ HMA < US$ 2.200 per troy ounce (11% dari harga)

D. Emas US$ 2.200 ≤ HMA < US$ 2.500 per troy ounce (12% dari harga)

E. Emas US$ 2.500 ≤ HMA < US$ 2.700 per troy ounce (14% dari harga)

F. Emas US$ 2.700 ≤ HMA < US$ 3.000 per troy ounce (15% dari harga)

G. Emas HMA ≥ US$ 3.000 per troy ounce (16% dari harga)

5.Perak:

Sebagai ikutan tembaga:

Perak (sebagai ikutan) per troy ounce (5% dari harga)

Sebagai ikutan konsentrat tembaga:

Perak (sebagai ikutan) per troy ounce (5% dari harga)

Sebagai olahan dari lumpur anoda:

Perak per troy ounce (5% dari harga)

Perak primer (logam utama):

Perak Primer per troy ounce (5% dari harga)

6.Timah:

Logam Timah

A. Logam timah HMA < US$ 20.000 per ton (3% dari harga)

B. Logam timah US$ 20.000 ≤ HMA < US$ 30.000 per ton (5% dari harga)

C. Logam timah US$ 30.000 ≤ HMA < US$ 40.000 per ton (7,5% dari harga)

D. Logam timah HMA ≥ US$ 40.000 per ton (10% dari harga)

Terak Timah: Wolfram/Tantalum/Neobium/Stibium per ton (1% dari harga)

Monasit-Xenotim per ton (1% dari harga)

Zirkon/Iliminit/Rutil per ton (4% dari harga)

Spodomene per ton (4% dari harga)

REO ≥ 99% per ton (1% dari harga)

7.Bauksit:

A. Bauksit per ton (7% dari harga)

B. Produk pemurnian

Chemical Grade Alumina/Smelter Grade Alumina per ton (3% dari harga)

Logam Aluminium/Besi Oksida (Hematit)/Magnesium Oksida per ton (2% dari harga)

Galium Oksida per ton (1% dari harga)

nt-ameli.com

Raja HP Terbaru 2025 Bukan Samsung-Oppo-Xiaomi, Ternyata Merek Ini

Suasana gerai ponsel di PGC jelang Lebaran 2024. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Pasar smartphone global mencatat pertumbuhan 3% pada kuartal-I (Q1) 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY) menurut firma riset Counterpoint. Beberapa negara berkembang memang menunjukkan penurunan kinerja penjualan.

Kendati demikian, kinerja global didorong oleh pertumbuhan signifikan di China berkat subsidi yang digelontorkan Presiden Xi Jinping. Selain itu, beberapa pasar juga menunjukkan tren pemulihan, seperti Amerika Latin, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Senior Research Analyst Ankit Malhotra mengatakan pertumbuhan pasar smartphone di Januari 2025 didorong momentum peluncuran seri Samsung Galaxy S25 dan iPhone 16e. Namun, penjualan langsung merosot menjelang akhir Q1 2025 karena ketidakpastian ekonomi dan perang dagang.

“Kami terus menganalisa perubahan kebijakan dan saat ini kami memprediksi pasar smartphone akan menurun sepanjang 2025, meski Q1 menunjukkan pertumbuhan,” kata dia, dikutip dari laman resmi Counterpoint, Selasa (15/4/2025).

Apple berhasil menempati urutan pertama sebagai raja HP global, meski mengalami tantangan besar di China sebagai pasar HP terbesar di dunia. Counterpoint mengatakan pertumbuhan Apple dipicu peluncuran ponsel murah iPhone 16e di awal tahun, serta ekspansi di pasar-pasar non-inti.

Penjualan iPhone di negara-negara kunci Apple seperti AS, Eropa, dan China menunjukkan stagnansi atau penurunan. Akan tetapi, Apple mencatat pertumbuhan double-digit di Jepang, India, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara. Alhasil, Apple berhasil tumbuh 4% YoY secara global dengan meraup pangsa pasar 19%.

Samsung tergeser dari posisi pertama pada Q1 2024 menjadi urutan ke-2 di Q1 2025 dengan pangsa pasar 18%. Hal tersebut menunjukkan penurunan 5% YoY.

Penjualan HP Samsung memang lesu di awal tahun karena keterlambatan peluncuran seri Galaxy S25. Kendati demikian, Samsung menunjukkan pertumbuhan double-digit pada Maret 2025 karena peluncuran seri Galaxy S25 dan seri mid-range Galaxy A. Penjualan varian Ultra yang paling premium di Galaxy S25 juga menunjukkan peningkatan.

Di posisi ke-3 dan ke-4 masing-masing diduduki Xiaomi dan Vivo yang secara berurutan meraup pangsa pasar 14% dan 8%. Xiaomi mencatat pertumbuhan 5% YoY dan Vivo 6% YoY.

Penguatan kinerja Xiaomi merupakan hasil kerja keras pabrikan China itu untuk mengekspansi produknya di beberapa pasar baru. Selain itu, Xiaomi mencatat pertumbuhan signifikan di pasar domestik dengan peralihan ke segmen premium.

Terakhir, di posisi ke-5 ada Oppo dengan pangsa pasar serupa dengan Vivo yakni 8%. Kendati demikian, kinerjanya menurun tipis 1% YoY. Kinerja Oppo menunjukkan pertumbuhan di India, Amerika Latin, dan Eropa.

Di luar jejeran ‘Top 5’, Honor, Huawei, dan Motorola merupakan beberapa merek yang tumbuh pesat dan menciptakan kompetisi yang kian sengit di pasar global.

Huawei merupakan vendor terbesar di China pada Q1 2025. Sementara Honor dan Motorola menunjukkan pertumbuhan tinggi di beberapa negara.

Setelah penurunan pasar smartphone di 2023, saat ini industri kembali menunjukkan pertumbuhan yang konstan. Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang tarif Trump dapat memicu masyarakat menunda pembelian ponsel sepanjang 2025.

Perkembangan teknologi baru seperti GenAI dan HP lipat diprediksi akan terus berlanjut. Namun, vendor harus hati-hati mengawasi permintaan pasar di masa depan.

Meski secara jangka panjang pasar smartphone masih cenderung stabil, Counterpoint meramalkan sepanjang 2025 pasar smartphone akan kembali mencatat penurunan YoY.

Toyota Recall Alphard! Pemilik Mobil Tahun Produksi Ini Segera Melapor

Alphard

PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan pemanggilan kembali atau recall untuk Toyota Alphard. Disebutkan, mobil yang masuk ke dalam radar ada pada rentang 8 tahun, yakni tahun produksi Agustus – Oktober 2020 dan juga tahun produksi Desember 2014 – Desember 2022. Ada dua komponen yang bakal menjadi sorotan yakni Front Hood Moulding dan Alternator Pulley.

“Mengingat ada potensi ketidaksempurnaan, kami mengajak para pemilik Toyota Alphard tahun produksi tertentu, supaya datang ke bengkel resmi Toyota di seluruh Indonesia untuk memastikan apakah kendaraannya memperoleh panggilan recall. Selanjutnya, kami akan melakukan pemeriksaan dan penggantian Front Hood Moulding dan Alternator Pulley untuk memastikan kedua komponen ini sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan,” jelas Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Senin (14/4/2025).

Penggantian Front Hood Moulding Toyota Alphard

Toyota Alphard memiliki Front Hood Moulding atau awam menyebutnya sebagai moulding kap mesin. Toyota mendeteksi adanya potensi masalah pada Front Hood Moulding Toyota Alphard tahun produksi Agustus – Oktober 2020.

Diperlukan tindak lanjut pemeriksaan terhadap posisi struktur pemasangan yang perlu diperkuat dikarenakan terdapat potensi Front Hood Moulding dalam kondisi tertentu dapat terlepas dari posisinya. Estimasi waktu pengecekan dan penggantian sampai inspeksi hanya sekitar 30 menit.

Penggantian Alternator Pulley Toyota Alphard

Toyota Alphard dilengkapi dengan alternator sebagai komponen yang menghasilkan daya listrik untuk mengoperasikan sistem kelistrikan mobil. Supaya dapat bekerja dengan baik, terdapat pulley yang bertugas memutar alternator mengikuti putaran mesin melalui sabuk.

Terdapat potensi ketidaksempurnaan pada Alternator Pulley Toyota Alphard tahun produksi Desember 2014 – Desember 2022. Altenator Pulley berpotensi dapat menimbulkan bunyi abnormal dan bising, serta pada kondisi tertentu dapat menyebabkan output kelistrikan menurun. Estimasi waktu pengecekan dan penggantian sekitar 1 jam.

Pelanggan Toyota Alphard disarankan melakukan booking service terlebih dahulu, agar dealer dapat mempersiapkan stall dan teknisi, serta tidak perlu terlalu lama menunggu antrean karena sudah terjadwal. Seluruh proses pemeriksaan hingga final check tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis.

“Mengingat ada 2 recall Toyota Alphard dengan tahun produksi berbeda, pelanggan bisa memastikannya dengan menghubungi jaringan dealer resmi Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia, website resmi https://www.toyota.astra.co.id/ssc, atau via Toyota Customer Care yang beroperasi 24 jam di nomor telepon 1-500-315 untuk pengecekan status mobil,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Jap Ernando Demily.

Cara lainnya, pelanggan dapat berinteraksi dengan Toyota Interactive Virtual Assistant (TARRA) melalui Whatsapp di nomor 08111500315.

Slot Qris