Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah secara resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 per liter, dari yang sebelumnya Rp14.000 per liter. Penyesuaian harga tersebut termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat. Aturan tersebut mulai berlaku 14 Agustus 2024.
Lantas, bagaimana harga Minyakita di Pasar Senen usai adanya penyesuaian harga tersebut?
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di Pasar Senen, Jakarta Pusat Rabu malam (21/8/2024) harga Minyakita dipatok para pedagang Rp17.000 per liter. Angka tersebut merupakan harga jual Minyakita dari empat kios di pasar tradisional tersebut.
“Kalau saya jual Rp17.000 per liter. Tapi ini stoknya susah, buat dapat barangnya susah gitu. Ini saya ngambil di agen, harganya dari sana sudah tinggi juga sih,” kata Ronni, salah seorang pedagang di Pasar Senen kepada CNBC Indonesia.
Hal senada juga disampaikan Agus. Ia mengaku, meski saat ini ia tidak memiliki stok Minyakita di kiosnya, namun kata dia rata-rata pedagang saat ini mematok harga minyak goreng kemasan rakyat tersebut di level Rp17.000 per liter.
Pedagang menunjukkan Minyakita di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (23/7/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman
“Terakhir jual Rp17.000 (per liter), pasaran sekarang memang Rp17.000 per liter, umumnya segitu. Saya ngambil untung di agen paling Rp1.000-Rp1.500 untuk satu liternya. Di agennya harga sudah sekitar Rp15.500-Rp16.000 (per liter),” ucap Agus.
Baik Agus, Ronni, Tjun, maupun Johan, para pedagang di Pasar Senen senada menyebut pasokan Minyakita saat ini langka dan sulit didapat. Karenanya, di Pasar Senen sendiri sekarang ini yang menjual Minyakita hanya Ronni. Pedagang lainnya mengaku tidak memiliki stok.
“Minyakita-nya lagi kosong, adanya Barco atau Filma. Kosongnya sudah lumayan sih, kayaknya ada setengah bulan lah. Harganya sih terakhir jual Rp17.000 per liter,” kata Tjun.
“Minyakita kosong barangnya. Saya sudah lama nggak jual, nggak ada barangnya. Saya sudah nggak pernah dapat dari pengirimnya, dari salesnya sudah nggak ada yang nawarin lagi,” sambung pedagang lainnya bernama Johan.